BiznisUp logo

UMKM Wajib Tahu! Begini Cara Menyusun Anggaran agar Bisnismu Gak Keteteran

Afifah
2025-07-22T07:53:08.000000Z
Finance
Ilustrasi teknologi terkini dengan latar belakang futuristik dan perangkat digital modern

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi UMKM adalah mengelola keuangan mereka dengan rapi dan efisien. Banyak usaha kecil yang tampak sibuk setiap hari, menghasilkan pendapatan yang lumayan, tetapi masih saja kehabisan uang di akhir bulan, bahkan sampai bertanya-tanya ke mana uang mereka pergi. Di sinilah pentingnya memahami cara menganggarkan secara efektif.


Tanpa anggaran, bisnis beroperasi hanya berdasarkan insting. Namun, dalam dunia bisnis, keputusan keuangan yang tidak bijaksana dapat mengganggu arus kas, menguras modal dengan cepat, dan menghambat pertumbuhan bisnis.


Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah penyusunan anggaran bisnis secara sistematis, terutama bagi UMKM yang ingin bisnisnya lebih terstruktur dan terhindar dari kekacauan.

Apa Itu Anggaran dan Mengapa Penting untuk UMKM serta Bagaimana Menyusun Anggaran?

Anggaran adalah rencana keuangan yang menguraikan perkiraan pendapatan dan pengeluaran untuk periode tertentu, biasanya satu tahun atau satu bulan. Fungsinya tidak hanya untuk mencatat arus kas masuk dan keluar, tetapi juga sebagai alat kontrol dalam pengambilan keputusan bisnis.

Mengapa UMKM butuh anggaran?

  • Untuk memahami pengeluaran dan kapasitas investasi Anda

  • Mencegah pengeluaran impulsif

  • Mengendalikan penggunaan modal kerja

  • Menentukan prioritas bisnis yang jelas


Menyiapkan anggaran merupakan bagian dari perencanaan keuangan dan merupakan fondasi bagi pertumbuhan bisnis. Bisnis dengan anggaran yang terorganisir dengan baik akan lebih siap menghadapi tantangan, seperti penurunan penjualan, peningkatan biaya operasional, atau kebutuhan tak terduga.

Langkah 1: Identifikasi Semua Sumber Pendapatan Bagaimana Menyusun Anggaran

Langkah pertama dalam menyusun anggaran adalah mengidentifikasi sumber pendapatan bisnis Anda. Jangan hanya berfokus pada penjualan inti, tetapi sertakan juga pendapatan tambahan seperti:



  • Penjualan produk/jasa inti

  • Komisi atau biaya dari kemitraan

  • Pendapatan pasif dari sewa aset atau royalti

Tips:

  • Gunakan data penjualan dari bulan-bulan sebelumnya untuk membuat proyeksi yang realistis.

  • Jangan terlalu optimis. Lebih baik menganggarkan secara konservatif untuk berjaga-jaga.


Misalnya, jika omzet bulanan rata-rata Anda adalah Rp30 juta, gunakan angka tersebut sebagai patokan, bukan angka tertinggi yang pernah dicapai.

Langkah 2: Catat Semua Pengeluaran Secara Detail Bagaimana Menyusun Anggaran

Setelah Anda mengetahui potensi pendapatan Anda, saatnya mencatat semua pengeluaran Anda, baik yang tetap maupun yang variabel.

Contoh pengeluaran tetap:

  • Gaji karyawan

  • Sewa tempat usaha

  • Biaya langganan internet, software, dan utilitas

Contoh pengeluaran variabel:

  • Bahan baku

  • Biaya pengemasan

  • Iklan dan promosi

  • Pengiriman/logistik

Tujuan dari tahap ini adalah agar Anda tidak terjebak oleh pengeluaran-pengeluaran kecil yang sering kali terabaikan namun ternyata signifikan dalam total anggaran.

Tips:

  • Gunakan software akuntansi sederhana atau spreadsheet untuk mencatat semuanya.

  • Pisahkan pengeluaran pribadi dan usaha, karena ini sering jadi jebakan bagi UMKM.

Langkah 3: Tentukan Skala Prioritas Bagaimana Menyusun Anggaran

Saat menyusun anggaran, Anda harus mampu membedakan antara pengeluaran penting dan pengeluaran yang dapat ditunda. Hal ini krusial untuk efisiensi penggunaan dana yang terbatas.


Gunakan pendekatan tiga kategori:

  1. Wajib: Pengeluaran yang tidak dapat ditunda, seperti gaji, bahan baku, dan sewa.

  2. Penting tetapi tidak mendesak: Seperti peningkatan peralatan produksi dan pelatihan karyawan.

  3. Opsional: Seperti dekorasi kantor baru atau iklan tambahan dengan hasil yang tidak terukur.


Dengan skala prioritas ini, Anda dapat mempertahankan arus kas yang stabil bahkan ketika menghadapi bulan yang kurang baik.

Langkah 4: Buat Proyeksi Laba Rugi Bulanan Bagaimana Menyusun Anggaran

Setelah semua data terkumpul, Anda dapat membuat proyeksi laporan laba rugi bulanan. Hasilnya adalah:

Pendapatan - Beban = Untung/Rugi

Dengan laporan ini, Anda dapat menentukan apakah Anda akan untung, impas, atau rugi bulan depan. Ini juga berguna untuk menentukan strategi Anda:

  1. Jika Anda rugi, cari biaya yang dapat dikurangi.

  2. Jika Anda impas, cari potensi pendapatan tambahan.

  3. Jika Anda untung, tentukan alokasi untuk reinvestasi atau penghematan bisnis.

Penting

Selalu sisihkan setidaknya 10–20% dari penghasilan Anda sebagai dana darurat. Dana ini berguna untuk berjaga-jaga jika terjadi pengeluaran tak terduga seperti kerusakan mesin, keterlambatan pengiriman, atau keterlambatan pembayaran klien.

Langkah 5: Pantau dan Evaluasi Setiap Bulan Bagaimana Menyusun Anggaran

Menyusun anggaran bukanlah tugas sekali pakai. Anda perlu memantau realisasi anggaran setiap bulan dan membandingkannya dengan anggaran yang telah Anda buat.


Apa saja yang perlu dipantau?

Apakah pendapatan sesuai dengan target?


Apakah pengeluaran melebihi rencana?


Bagaimana tren laba selama tiga bulan terakhir?


Dari sini, Anda dapat mengevaluasi apakah strategi bisnis Anda efektif. Jika promosi A ternyata terlalu mahal dan tidak efektif, Anda dapat menggantinya dengan promosi B yang lebih murah dan efektif.


Manajemen keuangan bukan tentang pelit, tetapi tentang mengelola keuangan dengan bijak agar bisnis Anda tumbuh sehat.

Kesalahan Umum UMKM dalam Menyusun Anggaran Bagaimana Menyusun Anggaran

Berikut beberapa kesalahan umum yang harus dihindari oleh pemilik UMKM saat menyusun anggaran:

  1. Mencampuradukkan keuangan pribadi dan bisnis. Hal ini membuat pencatatan menjadi tidak akurat dan membingungkan.

  2. Tidak mencatat pengeluaran kecil. Biaya parkir, pulsa, atau makan tim saat lembur dapat menumpuk hingga jumlah yang signifikan.

  3. Terlalu optimistis tentang penjualan. Lebih baik berhati-hati dan menganggarkan berdasarkan realisasi, bukan ekspektasi.

  4. Tidak memiliki dana darurat bisnis. Satu masalah dapat langsung mengacaukan seluruh operasional.

  5. Tidak mengevaluasi secara berkala. Tanpa evaluasi, Anda tidak akan tahu apakah strategi bisnis Anda berjalan dengan baik atau perlu disesuaikan.

Studi Kasus: UMKM Makanan Ringan yang Tumbuh Berkat Anggaran Rapi Bagaimana Menyusun Anggaran

Salah satu klien kami, sebuah UMKM makanan ringan dari Bandung, dulu kesulitan mengelola modal. Produk mereka laris manis, tetapi mereka selalu merasa "kehabisan uang" di akhir bulan. Setelah mulai menganggarkan secara teratur dan memisahkan pengeluaran pribadi, mereka mampu mengendalikan biaya produksi dan menyesuaikan harga jual.

Hasilnya?

  1. Margin keuntungan meningkat 20%.

  2. Mereka berhasil menabung untuk membeli mesin pengemasan sendiri.

  3. Mereka kini telah berekspansi ke tiga kota hanya dalam satu tahun.

Semuanya berawal dari satu langkah sederhana: belajar menganggarkan dengan benar. Pelajaran dari studi kasus ini: kekuatan merek bukan berasal dari modal besar, tapi dari konsistensi, kejujuran, dan keterlibatan. Tapi, semua itu akan sulit dijaga tanpa pemahaman terhadap kondisi keuangan usaha. Karena itu, penting juga untuk memahami dasar laporan keuangan baca selengkapnya di artikel Kenali Kesehatan Bisnis Lewat Laporan Keuangan Sederhana.

Kesimpulan

Penganggaran bukan sekadar pekerjaan akuntan, melainkan bagian penting dari setiap strategi bisnis. Dengan memahami cara menyusun anggaran, Anda dapat menjaga kesehatan keuangan bisnis, membuat keputusan yang lebih baik, dan menghindari stres akibat kehabisan uang sebelum waktunya.


Bagi UMKM, memiliki anggaran merupakan tanda profesionalisme sekaligus peta jalan menuju pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.